Sunday, August 7, 2016

Retorika

Assalamu'alaikum fellas!

Udah lama enggak apdet heuheu. Biasa, suka mager dan kadang nggak ada ide. Btw gua lagi nganggur dan bingung mau ngapain, jadinya iseng aja kaya bikin semacam studycase(?) gitu.

Gua gatau ini karya jenis apaan, pokoknya iseng aja bikin ginian. Serius dah, gua merasa kehidupan gua semenjak dari SMA kelas 2 sampe sekarang mengalami kemunduran... sedih :(

Kalo boleh jujur, kembalikan aku pada kehidupan lamakuuuuu DDD""""X

...ahsudahlah. Cekidot!


Terkadang dalam hidup ini ada banyak hal yang tak kamu mengerti, tetapi kamu harus menerimanya.

Cinta, misalnya.

Mungkin kamu bisa dengan yakinnya mengatakan “Ya, aku mencintainya!”

Tapi, akankah hatimu seiya sekata dengan lidahmu?

Adakah pikiranmu idem dengan lisanmu?

Bagaimana jika di hatimu singgah seseorang selain dia?

Bagaimana jika di pikiranmu tak hanya diproyeksikan bayangan dia tetapi juga ia?

Oh, sudahlah. Kamu tak akan pernah bisa membohongi nuranimu.

Menipu orang lain dengan angkuhmu mungkin kamu ahlinya, tetapi menipu dirimu sendiri kamu tak akan mampu.

Akan ada rasa risih membayangi.

Akan ada gelisah merayap di hati.

Tak akan tenang dalam diri.

Dalam benakmu berseliweran bagaimana cara mengakhiri semua ini.

Dalam hatimu perdebatan kedua sisi semakin menjadi-jadi.

Dan bibirmu terus melirih dalam sepi.

“Lalu, aku harus bagaimana?”

“Aku tak pernah memulainya, dan sekarang harus aku yang mengakhirinya?”

“Apa yang sudah kulakukan?”

“Berhenti melakukan apapun untukku, kamu tahu itu tak baik untukmu!”

Heh, kamu tak akan sanggup berkata begitu pada keduanya.

Sekedar mengabaikannya saja kamu tak bisa.

Apalagi menjauhkan keberadaanmu dari kehidupan mereka.

Mana bisa, mana mampu, mana rela, mana tega.

Ya terus?

Kamu mungkin berkata, “Biarlah menjadi rahasiaku sendiri.”

“Biarlah kubawa mati ceritaku dalam sepi.”

“Biarlah ia lari dalam hembusan angin.”

“Biarlah jadi kisah yang tak pernah usai.”

“Biarlah tak pernah terungkapkan sekalipun di dalam mimpi.”

Yang pada akhirnya, kamu akan mengalah pada waktu.

Membiarkan ia memulihkan keadaanmu.

Menyembuhkan luka-luka dirimu.

Memberikanmu kesempatan membuka lembaran baru.

Meninggalkan apa yang sudah terjadi di lampau.

Merelakan segalanya di masa lalu.

Menjadikan kisah itu terkubur dalam memorimu.

Kemudian timbul pikiran baru.

“Bagaimana kehidupan mereka tanpaku setelahnya?”

“Apa mereka baik-baik saja?”

Oke, apa yang akan kamu lakukan?





Kita lihat saja nanti.



Ya, kita lihat saja nanti kelanjutan blog ini seperti apa. Okelah, goodbye!

No comments:

Post a Comment